Terkait keterlambatan pembayaran SPP
Universitas Bung Hatta (UBH)
bergejolak. Kemarin (11/3), ratusan mahasiswa UBH yang tergabung dalam
Forum Masyarakat Mahasiswa UBH, melakukan aksi unjuk rasa di gerbang
kampus dan di depan gedung rektorat kampus I UBH.
Mereka mendesak Rektor membuka
registrasi ulang jadwal pendaftaran perkuliahan yang berdampak pada
terancamnya mahasiswa berhenti studi sementara (BSS) pada semester genap
201-2013.
Mereka juga meminta universitas
memberikan kesempatan bagi mahasiswa kurang mampu untuk membayar uang
perkuliahan hingga ujian tengah semester.
Bukan hanya itu, mereka juga meminta pihak universitas melakukan manajemen terbuka dan transparan dalam membuat kebijakan.
Pantauan Padang Ekspres, kemarin, ratusan
mahasiswa memulai aksi pukul 08.00 dan berakhir sekitar pukul 11.00.
Ratusan mahasiswa melakukan orasi dengan membawa spanduk bertuliskan
tuntutan mereka. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia Raya serta membacakan Sumpah Mahasiswa.
Unjuk rasa sempat memanas,
karena satuan pengaman kampus mencoba memblokade jalan masuk dengan
palang besi sehingga menghalangi mahasiswa menuju Gedung E tempat
rektor bertugas.
Mahasiswa pun melakukan aksi
bakar ban di gerbang kampus dan sempat adu mulut dengan sekuriti hingga
akhirnya berhasil masuk lingkungan kampus dan menuju Gedung E.
Di depan Gedung E, ratusan
mahasiswa meminta rektor menemui mereka, namun nyatanya tidak berhasil
ditemui. Mahasiswa pun kembali melakukan aksi bakar ban di depan
gedung tersebut. Hingga beberapa perwakilan dari Forum Masyarakat
Mahasiswa UBH diajak berunding dan melakukan mediasi guna mencari
solusi dari permasalahan tersebut.
Ridho Hisbullah, orator dari
aksi tersebut mengatakan, aksi itu buntut dari keputusan menutup
registrasi pendaftaran ulang yang telah merugikan mahasiswa yang belum
melakukan registrasi ulang.
“Di UBH tidak semuanya
mahasiswa berasal dari keluarga mampu. Jadi untuk membayar uang SPP yang
jumlahnya lebih dari Rp 3 juta, tentunya ada keterlambatan. Namun
universitas telah menutup registrasi sehingga ratusan mahasiswa yang
terancam berhenti studi. Untuk itu kami meminta universitas membuka
kembali registrasi ulang,” ujar mahasiswa Jurusan Ekonomi ini.
“Uang kuliah kami tidak
sedikit, orangtua kami harus banting tulang untuk cari uang, namun
universitas telah menutup registrasi sebelum kami dapatkan uang untuk
bayar,” ujar Fauzan, mahasiswa berkacamata ini.
Sekitar pukul 11.00 perwakilan masyarakat mahasiswa yang melakukan mediasi dengan pihak rektorat menemukan kesepakatan.
Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan Suparman Khan membacakan hasil kesepakatan.
“Kesepakatannya membuka kembali registrasi ulang untuk mahasiswa yang
terlambat pada 14 Maret mendatang. Untuk itu, mahasiswa bertanggung
jawab melakukan pendaftaran pada waktu tersebut tanpa pengecualian.
Yang belum mendaftar ulang bisa mendaftar pada waktu tersebut,”
tegasnya seraya mengatakan jika masih juga terlambat, pihak
universitas tidak memberi toleransi lagi.
Dipublikasikan Oleh : HMJ Biologi UNP
Terimakasih telah membaca artikel tentang Mahasiswa UBH Demo Rektor Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy-paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !