Yogyakarta sebagai ”Kota Pelajar” selayaknya menghadirkan anak muda
yang aktif, kreatif, dan mempunyai minat membaca yang tinggi. Sebagai
wujud kepedulian terhadap cita-cita ini, Divisi Kewirausahaan Sosial
Keluarga Mahasiswa Antropologi Budaya Universitas Gadjah Mada menggelar
Books for Children 2013 di Jogja National Museum pada 31 Maret.
Acara ini meliputi lomba menggambar dongeng, penerbangan surat
harapan dan cita, pameran foto bertema ”Dolanan Anak”, hiburan dan
permainan anak, serta charity night concert yang dimeriahkan artis lokal
Yogyakarta, seperti Melancholic Bitch, Everyday, Jalan Pulang, Musim
Penghujan, serta Chick and Soup. Mengusung tagline ”Bukumu Masa
Depanku”, Books for Children 2013 berniat membantu mewujudkan mimpi masa
depan anak-anak melalui buku. Semangat berbagi yang dihadirkan
diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat bahwa tindakan
nyata dalam membangun bangsa salah satunya dengan berbagi buku.
Buku-buku yang disumbangkan adalah buku cerita anak, dongeng, fabel,
legenda, cerita rakyat, cerpen, cerita bergambar, komik edukasi,
tabloid, biografi tokoh, dan buku-buku pengetahuan umum.
Sementara charity night concert diposisikan secara unik dan kreatif
sebagai sarana untuk mengumpulkan buku. Ketua Panitia Books for Children
2013 Vega mengatakan, setiap pengunjung wajib membawa satu buku anak
untuk disumbangkan sekaligus menjadi tiket masuk. ”Seperti Books for
Children tahun lalu, cara ini terbukti efektif menambah jumlah buku yang
terkumpul,” katanya. Buku-buku yang terkumpul lalu diberikan kepada
berbagai pihak yang membutuhkan, seperti sekolah Gadjah Wong, ybrkKagem,
dan beberapa sekolah dasar di Yogyakarta.
Membuka wawasan
Minat membaca bagi anak-anak merupakan hal penting. Anak-anak adalah
generasi penerus bangsa yang perlu dibimbing sejak dini. Bimbingan ini
dilakukan agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berbudaya.
Salah satu bimbingan yang efektif untuk anak-anak adalah menumbuhkan
minat membaca buku. Sebagai sarana distribusi pengetahuan, buku
mempunyai manfaat jangka panjang. Buku bisa membuat anak-anak mempunyai
wawasan yang luas. Pada era globalisasi, wawasan yang luas akan
memberikan kemudahan untuk mereka bersosialisasi dan beradaptasi. Hal
ini akan mudah dicapai ketika anak telah dibiasakan untuk menimbun
wawasan lewat membaca buku sejak dini. Wawasan yang luas akan membentuk
kepribadian yang berpikiran terbuka. Walaupun demikian, keseimbangan
antara kecerdasan otak dan kecerdasan emosional tetap terjaga. Ini
karena buku-buku cerita anak umumnya bertema sosial dan persahabatan.
Hal yang akan membuat anak mempunyai kecerdasan emosional.
Permainan tradisional
Tak ada yang bisa membendung kuat dan derasnya arus globalisasi dan
modernisasi. Kehadirannya tanpa pandang bulu bisa melibas semua hal.
Siapa bisa bertahan, dia akan tetap hidup dalam globalisasi dan
modernisasi. Permainan lawas pun berada di titik liminal antara ada dan
tiada. Kemunculan teknologi baru menggantikan teknologi lama, bagi
sebagian orang dinilai telah usang. Itu termasuk permainan-permainan
lawas yang mulai tergantikan dengan permainan digital. Namun, sesuatu
yang telah usang belum tentu tak bisa didayagunakan. Sebagai acara yang
didedikasikan untuk anak-anak, Books for Children 2013 juga menyediakan
arena bermain dengan menampilkan permainan lawas untuk anak-anak. Arena
bermain sengaja ditempatkan di depan pameran foto bertema ”Dolanan Anak”
agar semakin menguatkan kesan kepada pengunjung bahwa permainan lawas
belum mati. Beberapa permainan lawas disediakan, seperti gasing, peluit
burung, dakon, dan tanah liat lukis. Permainan-permainan ini disediakan
sebagai wujud kepedulian kepada anak-anak yang cenderung pragmatis,
individualistis, dan kurang peka terhadap lingkungan. Panitia, orangtua,
dan kerabat membimbing anak-anak yang datang untuk bermain. Tak sedikit
dari mereka yang asyik melukis burung, duel gasing, dan duduk ”manis”
bermain dakon.
Permainan lawas mulai kehilangan peminatnya, tetapi dengan gerakan
revitalisasi, seperti yang dilakukan Books for Children 2013, kita
berharap agar semangat yang sama dapat kembali menghadirkan permainan
lawas di tengah lingkungan kita. Bagaimanapun, permainan semacam itu
telah ikut serta mengantarkan kita menjadi manusia yang berbudaya. Books
for Children 2013 adalah satu dari banyak cara untuk berbagi
kebahagiaan. Berbagi adalah cara termudah untuk menanamkan kesadaran
hati dan pikiran bahwa lewat membaca dan bermain, anak-anak bisa
mendapatkan kebahagiaan masa kecilnya. Kebahagiaan itu akan menuntunnya
menuju kebahagiaan di masa depan.
Penulis:
Dipublikasikan Oleh : HMJ Biologi UNP
Terimakasih telah membaca artikel tentang Mencerahkan Masa Depan Dengan Buku Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy-paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !