Senin (16/9), UNP dikejutkan oleh
teriakan mahasiswa yang berlarian
mengejar seorang pemuda.
Pemuda ini mengenakan kaos oblong dan celana pendek, dia berlari dari
arah Fakultas teknik
menuju gang
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) berusaha menghindari kejaran mahasiswa sore itu. Dia
diteriaki maling.
Naas bagi pemuda itu,
seorang mahasiswa mengambil inisiatif untuk mengejarnya menggunakan sepeda
motor. Tak ayal mahasiswa tersebut langsung menabrak pemuda
itu dari
belakang. Akibatnya, mahasiswa dan pemuda
tersebut jatuh berguling. Dengan sigap pemuda tersebut ditahan oleh si
mahasiswa agar tidak melarikan diri kembali. Beberapa saat kemudian beberapa
orang satpam datang membekuk si pemuda.
Satpam langsung menggiringnya ke Pos Komando Satuan Pengamanan (Posko Satpam) untuk
menghindari amukan massa.
Beberapa saat kemudian, beberapa
polisi datang untuk menjemput pemuda yang diketahui berinisial DD. DD digiring menuju kantor
Kepolisian Sektor (Polsek) Padang Utara untuk diinterogasi lebih lanjut. Dari
hasil interogasi, diketahui bahwa DD bukan seorang maling namun salah seorang komplotan penipu.
DD berdalih hanya menolong temannya
ND, untuk menjemput uang dari korban
AM yang merupakan
pegawai Fakultas Teknik (FT).
Sebelumnya ND telah beberapa kali melakukan penipuan terhadap AM dengan modus menyamar
sebagai AL keponakan
korban.
Penipuan pertama terjadi saat
korban berniat menghubungi AL
pertengahan Ramadhan tahun ini. ND menyadari kelengahan korban dan
memanfaatkannya untuk meminta pulsa senilai Rp 15.000. Korban tidak curiga
karena ia merasa yang meminta adalah keponakan sendiri dan nominalnya tidak
terlalu besar. Tindakan ND kemudian berlanjut.
ND kembali menghubungi korban. Kali ini ND meminta pulsa senilai 100 ribu
dengan alasan untuk mengeluarkan mobil yang dirazia polisi. Korban yang masih
percaya bahwa yang menghubungi adalah keponakannya, kemudian mengirimkan pulsa
tersebut. Masih dihari yang sama, ND kembali menghubungi AM dan meminta pulsa
kembali senilai 75 ribu dengan alasan tidak cukup untuk mengeluarkan mobil
tersebut. Disinilah AM mulai curiga dengan ulah penipu.
Korban kemudian mengunjungi AL di kediamannya daerah Pasar Usang,
Pariaman. AM bermaksud menanyakan perihal
mobil yang ditahan polisi,
namun
yang berada dirumah saat itu hanya istri AL.
Istri AL
kemudian menjelaskan bahwa mobil mereka tidak pernah ditahan polisi. Disini
korban mulai sadar bahwa dirinya telah ditipu. Tidak sampai disitu, ND kembali
menghubungi korban. Kali ini ND bermaksud menipu dengan cara berpura-pura
menjual mobil kepada korban. Korban pun diminta untuk mengirimkan down payment (DP) sebanyak 5 juta.
Korban lantas memanfaatkan kesempatan
ini untuk menjebak si pelaku (ND).
Sebelum pertemuan ini berlangsung. Korban telah terlebih dahulu menceritakan
penipuan tersebut kepada Satpam UNP. Korban meminta bantuan satpam untuk
menangkap ND. Satpam menyetujuinya dan menyusun rencana penangkapan ND. Satpam meminta supaya
korban melakukan penyerahan uang di ruangan Tata Usaha FT. Senin (16/9), ND kembali menghubungi AM dengan dalih DP
pembayaran mobil diwakilkan saja kepada temannya, karena ND tidak bisa menemui
AM di padang. AM lantas menyetujuinya dan meminta ND menyuruh temannya menemui
AM di tempat kerjanya.
DD menghubungi dan menanyakan
lokasi penyerahan uang. AM
kemudian meminta DD menemuinya di lobi FT. Disaat pertemuan, korban menyerahkan
uang senilai 200 ribu dan meminta DD untuk tetap berada di lobi karena ia akan
mengambil uang dulu ke bank untuk melunasi pembayaran. Lima orang Satpam sudah berada di
lokasi bersiap membekuk pelaku, dua
diantaranya berpakaian preman. DD mulai curiga ketika melihat banyak
satpam yang berpatroli disekitar FT. DD yang mulai panik kemudian meninggalkan
FT dan berlari menuju MPM. Sontak satpam yang berada disana ikut berlari
mengejar DD. Karena DD tidak mau berhenti, Satpam lantas meneriakinya dengan
sebutan maling. Hal ini membuat mahasiswa yang berada disekitar lokasi ikut
mengejarnya.
Seorang
mahasiswa dengan inisial Fb
saat
kejadian berlangsung, sedang berada disekitar lokasi kejadian. Mendengar teriakan
orang-orang yang mengejar DD, FB lantas
memutar sepeda motor dan berpacu
mengejarnya DD. FB
langsung menabrak DD
dari belakang. Akibatnya mereka berdua terjatuh. Namun dengan sigap FB menahan dan mengamankan
DD sampai Satpam tiba di lokasi. Ia mengungkapkan jarak antara pengejar dan
pelaku cukup jauh. Hal ini membuatnya berinisiatif menggunakan motornya untuk membekuk DD. ”Saya rasa
orang-orang tersebut tidak akan bisa mengejarnya,” ungkapnya dalam
wawancara via jejaring social, Senin (16/9).
KR, mahasiswa Teknik Elektronika mengaku
sempat bertemu dengan DD di kafe Bougenville. DD membeli rokok di kafe tersebut
lalu pergi menuju FT. Kr mengaku sering melihat DD di sekitar UNP “Saya tak
menyangka bahwa ia adalah tersangka penipuan, soalnya ia beberapa kali saya
temui di UNP”, Pungkasnya.
Cerita lain
didapat dari SJ
dan RN yang saat itu sedang bekerja memasang lantai keramik mushala Pasca
Sarjana mengaku heran terhadap apa yang diteriaki mahasiswa menuju arah mereka. “Ada yang berlarian,
sambil meneriaki maling, kami tidak tahu siapa malingnya sebab pemuda yang di
kejar-kejar oleh mahasiswa ini juga berteriak maling, maling teriak maling”
tutur mereka setengah tertawa.
Dipublikasikan Oleh : HMJ Biologi UNP
Terimakasih telah membaca artikel tentang Giliran Penipu Yang Masuk UNP Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy-paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !