Blog Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNP Umar Bakri…Umar Bakri…Pegawai Honorer - HMJ Biologi UNP
Headlines News :
Home » , , , , , , » Umar Bakri…Umar Bakri…Pegawai Honorer

Umar Bakri…Umar Bakri…Pegawai Honorer

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Tentu tidak asing lagi di telinga kita lantunan lagu ‘Umar Bakri’ yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Bapak Iwan Fals. Jika disimak secara seksama, inti dari lagu ini adalah untuk memperjuangkan kesejahteraan guru yang tergolong PNS. Karena konon kabarnya gaji guru waktu itu belum mencukupi. Konon kabarnya, lagu Umar Bakri diciptakan waktu Orde Baru. Berarti pada waktu itulah bermula gaji guru PNS yang rendah ini.

Nah, terlewatlah era ‘Eyang Jenderal’ dan tampuk kepemimpinan bangsa pun dipegang oleh ‘Bapak Cendikiawan’. Namun walaupun sejatinya guru dan cendikiawan itu adalah saudara kandung, memang tidak serta merta gaji guru PNS bisa dinaikkan karena itu butuh proses. Masa kepemimpinan ini pun tidak berlangsung lama. Kemudian nusantara dipimpin oleh ‘Bapak Kiyai’. Wah, tambah parah ternyata. Jangankan menaikkan gaji guru, urusan harian negara aja keteteran. Si kiyai malah sibuk melegalkan aliran-aliran sesat yang nyata-nyata itu musuh Islam. Kita tinggalin aja si kiyai, masuk ke kepemimpinan selanjutnya. 

Wah, cukup spektakuler dan bikin heboh ini. Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam dan memiliki banyak tokoh pria dengan elektabilitas yang bagus tiba-tiba dipimping oleh seorang wanita (aduh, gimana konsepnya ini). Tapi kita gak ngurusin itu lho, kita cuma menilik masalah gaji guru. Hmm, sampai saat itu ternyata alokasi dana untuk kesejahteraan guru pun belum tersampaikan. Alhasil, seperti kata Bapak Iwan Fals, Umar Bakri ke sekolah masih pakai sepeda ontel. Padahal udah era milenium lho bro. Panji manusia milenium aja bajunya udah mengkilap, masa Umar Bakri masih pake sepeda ontel berkarat?

Begitu lama penantian para guru PNS sampai akhirnya datang sang ‘Bapak Jenderal’ jadi presiden. Nah, syukurlah salah satu kebijakan beliau adalah mengadakan sertifikasi bagi guru-guru yang sudah cukup waktu mengabdi. Sertifikasi ini disertai dengan tunjangan yang menggiurkan. Sekarang, Bapak Umar Bakri sudah bisa ganti sepeda ontelnya menjadi Honda Supra-Fit dengan dua atau tiga kali tunjangan sertifikasi. Empat atau lima kali sertifikasi, Bapak Umar Bakri sudah pake Yamaha Byson di jalan berlobang menuju sekolah. Berarti, rata-rata guru sekarang sudah sejahtera. Upps, tunggu dulu, itu adalah guru-guru PNS kawan, bagaimana dengan guru dan pegawai honorer lainnya?

Guru honorer dan tenaga kependidikan honorer lain (TU, pustakawan, operator) ternyata tidak kecipratan manisnya dana pendidikan. Memang benar jika kita belum PNS dan masih bekerja kurang dari 5 tahun, maka jangan berharap akan tunjangan sertifikasi. Honor yang didapatkan perbulannya dihitung dengan jumlah jam mengajar dan jam pengabdian lainnya. Salah seorang teman saya yang honor di sebuah sekolah menyatakan bahwa dia hanya mendapatkan honor kurang dari 300 ribu sebulan. Teman lain yang menjadi operator honornya sekitar 200 ribu per bulan. Ada pula teman yang jadi guru kelas sekaligus operator, honornya tidak melewati 400 ribu per bulan. Padahal, mulutnya sudah berbuih di kelas ditambah tangan pegel ngetik-ngetik data di laptop sekolah seharian. Untung saja mereka masih bisa hidup bersama orangtua di rumah. Nah, yang lebih menyakitkan lagi sebenarnya adalah ketika honor yang berkisar dari 100-500 ribu itu keluarnya tersendat-sendat pula. Pihak sekolah masa bodoh dengan transportasi yang dikeluarkan para guru honor untuk berangkat ke sekolah. 

Salah seorang teman saya yang mengajar di kota X, mengaku bahwa setiap hari mengajar dia butuh minimal uang 10 ribu untuk beli bensin. Seandainya dia mengajar empat kali seminggu, berarti dalam sebulan sekurang-kurangnya dia butuh biaya 160 ribu. Nah, honornya yang sekitar 200 ribu lebih sedikit cukuplah buat pembeli bensin dengan kelebihannya yang 40 ribu lebih itu ya buat servis motor sekali sebulan. Makan gimana? Katanya sih masih sama orangtua, okelah. Nah, terbayang tidak jika honor teman tadi ditahan-tahan pihak sekolah? Bisa jadi dia tidak berangkat mengajar bulan depan. Akibatnya, satu kelas di sekolah dasar terlantar, atau satu bidang studi di sekolah menengah terlantar. Nah, sekarang yang jadi Umar Bakri bukan PNS lagi kan, tapi pegawai honorer.

Terkadang, disaat kita bicarakan masalah honor secara baik, kita sering dianggap materialistis dan pamrih. Padahal alasan kita mempertanyakan itu adalah untuk sesuatu yang realisitis. Bagaimana mungkin seorang guru dapat mengajar jika biaya makan dan transportasinya tidak diberikan? Tahukah para pengelola dana itu bahwa dahulu Rasulullah dan Khalifah menggaji setiap aspek pekerjaan dalam Islam? Mungkin mereka lupa bahwa salah satu diantara mustahiq zakat adalah amil, orang yang bertugas mengumpulkan zakat. Diberikannya 1/8 bagian zakat kepada amil adalah sebagai bukti bahwa pengumpulan zakat ada biaya operasionalnya. Berjihad di medan perang pun ada biaya operasionalnya. Rasulullah memberikan bagian pada tiap prajurit perang dari hasil ghanimah (rampasan perang). Rasulullah bahkan memberi bagian khusus untuk setiap kuda yang dipakai berperang. Nah, apakah Rasulullah mengajarkan para sahabat untuk jadi pamrih? Tidak, sekali-kali tidak.

Sekarang mungkin para pengelola dan sekolah dan kepala sekolah harus instropeksi diri jika melihat kinerja guru mulai menurun. Jangan hanya sibuk meminta perangkat, menuntut kemajuan sekolah, sedangkan kesejahteraan pegawai tak terperhatikan. Sekali lagi, setiap pekerjaan itu ada biaya operasional secukupnya. Jika hak tidak dipenuhi, bagaimana kewajiban dapat terjalankan dengan baik? Kita bicara secara realistis, bukan materialistis. Mohon maaf jika ada yang tersinggung dengan tulisan ini. Mari sama-sama instropeksi diri.

Akhir kata mari kita lantunkan sedikit saduran lagunya Bapak Iwan Fals :
Umar Baaakriiii…Umar Baaakriiii… Pegawai Honorer
Umar Baaakriii…Umar Baaakriiii….
Oh mengapa gaji honorer Umar Bakri seperti dikebiri…

Wakil Ketua HMJ Biologi UNP 2010/2011

Dipublikasikan Oleh :

Terimakasih telah membaca artikel tentang Umar Bakri…Umar Bakri…Pegawai Honorer Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy-paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Jadwal Pelayanan Akademik UNP

Jadwal Pelayanan Akademik UNP
Klik Untuk Info Lengkapnya

Fanspage Resmi Lomba Biologi 2014

Jangan Lupa Kalo Memang Suka Like Aja !!!

×

Powered By My Blog and Blogger Tutorials

Created by: twitter website widget

Terjemahkan

Profil UNP



 
Support : bio-unp | bio-unp | Biologi UNP
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. HMJ Biologi UNP - All Rights Reserved
Template Design by Bio UNP Published by bio-unp