Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) UNP menggelar acara diskusi dengan
organisasi mahasiswa selingkungan Universitas Negeri Padang (UNP)
dengan tema membahas hal-hal yang berkaitan untuk kemajuan UNP
kedepannya di ruangan sidang senat UNP, Jumat (7/6).
Diskusi yang
berlangsung lebih kurang dua jam ini dihadiri oleh Badan Pengurus
Mahasiswa (BPM) masing-masing fakultas di UNP, Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) di tujuh fakultas, Resimen Mahasiswa (MENWA), Presiden Mahasiswa
periode 2012/2013 Tunjung Budi Utomo, serta kandidat calon Presiden
Mahasiswa no 1, 2, dan 4 pada pemilu sebulan lalu sedangkan kadidat no 3
pada kesempatan ini tidak bisa hadir.
Ichsan Nasution selaku
ketua MPM mengatakan bahwa diskusi ini merupakan agenda wajib dari MPM
sendiri yang seharusnya dilaksanakan seminggu setelah pemilu namun
karena beberapa tragedi yang terjadi usai pemilu, menyebabkan MPM harus
menunda sementara waktu. ”Diskusi hari ini adalah perwujudan janji
kami,” ujarnya, Jumat (7/6).
kantor MPM di segel beberapa waktu lalu |
Pada kesempatan kali ini, peserta
memanfaatkannya untuk menanyakan keraguan dan mengkritisi sistem yang
diberlakukan MPM selama ini serta memberikan solusi atas permasalahan
tersebut. Seperti permasalahan pemilu dengan sistem e-voting, surat yang
berisi mosi tidak percaya terhadap MPM, koalisi kandidat pada pemilu,
pelaksanaan Kongres Mahasiswa dan sebagainya.
Dari sudut ke sudut,
para perserta mengacungkan tangan untuk memberikan tanggapan dan
mengkritisi hal diatas. Seperti yang disampaikan oleh Muhamad Arifin
Siregar dari BEM FIK. Ia berpendapat bahwa prahara yang terjadi
belakangan ini disebakan oleh ketidakterbukaan MPM dalam melaksanakan
hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan mahasiswa, sehingga wajar
terjadi penuntutan seperti itu. ”Saya berani mengatakan MPM yang salah,”
ujarnya.
Menanggapi pernyataan dari Arifin, salah seorang
anggota MPM menyanggah. Ia mengatakan MPM telah berusaha semaksimal
mungkin dan berusaha setransparan mungkin. ”Tidak ada hal yang
disembunyikan,” sanggahnya, Jumat (7/6). Hal tersebut dibenarkan oleh
Ichsan.
Di lain sisi, M. Ari Wibowo satu diantara wakil BEM FBS
mengatakan bahwa kerancuan dalam pelaksanaan sistem ini diakibatkan oleh
peraturan yang dipedomani telah lama dan tidak layak lagi menjadi
patokan. Untuk itu perlu adanya pelaksanaan Kongres Mahasiswa. ”Saya
rasa kongres ini tidak akan lama dilaksanakan,” ujarnya.
Menanggapi
pernyataan dari M. Ari Wibowo, Adnan Arafani selaku Presdien terpilih
pada 30 April lalu mengatakan bahwa pelaksanaan Kongres Mahasiswa tidak
bisa dilaksanakan begitu saja, artinya perlu peninjauan lebih lanjut
perlu tidaknya kongres ini dilaksanakan. ”Jadi perlu persiapan matang,”
ungkapnya.
Dari berbagai permasalah yang dikemukakan diatas,
ternyata mengundang komentar dari presiden mahasiswa Tunjung Budi Utomo.
Ia mengatakan bahwa diskusi ini dinilai gagal karena tidak adanya
konsep yang dipersiapkan MPM dalam pelaksanaan diskusi, sehingga
pembahasannya menjadi tidak tearah. ”Diskusi apa ini?” ujar Tunjung
dengan nada tinggi. Tidak tahan dengan sistem diskusi seperti itu,
Tunjung-pun meninggalkan ruangan diskusi.
Hal ini juga disetujui
oleh banyak perserta sidang. Diskusi yang diadakan dinilai belum
memberikan solusi dan tidak menghasilkan keputusan apa-apa. Mereka
meminta untuk diadakan diskusi ulang untuk mengatasi semua permasalahan
yang ada demi kebaikan UNP.
Ketua MPM pun menanggapi permintaan
peserta diskusi. Ia mengatakan bahwa akan membicarakan lebih lanjut
dengan anggota MPM lain dan akan memberikan konfirmasi lebih lanjut
mengenai pelaksanaan diskusi ulang. ”Kami akan pertimbangkan dan
persiapkan dengan lebih baik,” ungkap Ikhsan.
Dipublikasikan Oleh : HMJ Biologi UNP
Terimakasih telah membaca artikel tentang Diskusi MPM UNP Dinilai Gagal Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy-paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !